Pertanianixfpbddua’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

images5.jpg

February 22, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

images4.jpg

February 22, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

images10.jpg

February 22, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

314tx11.gif

February 22, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN X. KEGUNAAN DAN PEMASARAN JAHE

1. KEGUNAAN JAHE

  

Tanaman jahe merupakan tanaman yang cukup penting baik tumbuhan jahe maupun akar umbi atau rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Berikut ini tertera berbagai manfaat jahe.

 

1.      Daun jahe ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres sakit kepala. Jika dicampurkan dalam makanan dapat dipergunakan sebagai obat sakit perut.

2.      Rimpang jahe dipergunakan sebagai penyedap bumbu masakan, misalnya sayur gudeg, opor, gule, kari asem, dan lain-lain.

3.      Rimpang jahe sunti dapat dibuat makanan kecil, misalnya untuk membuat kembang gula jahe, manisan jahe, roti, kue, dan lain-lain.

4.      Rimpang jahe badak atau gajah dapat dibuat bahan baku minuman, dan sirup.

5.      Rimpang jahe sunti, dapat dibuat bahan obat-obatan, yaitu. Obat sakit kepala, obat batuk, cholera, demam, obat memperkuat pencernaan makanan, obat penguras gas pada alat pencernaan, dan dapat pula dipakai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan serangga.

6.      Rimpang jahe dapat dibuat bahan pembuat minyak astiri yaitu minyak hasil tanaman rempah-rempah, dan tanaman obat-obatan.

 

2. PEMASARAN JAHE

 

Hsil tanaman jahe yang umumnya berupa rimpang jahe, sampai saat ini dirasakan masih sedikit. Permintaan pihak pembeli dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini berarti pemasaran tanaman jahe sangat baik.

Rimpang jahe dapat dipasarkan di dalam negeri, maupun lur negeri.

Umumnya ada 2 macam cara mempersiapkan pemasaran rimpang jahe. Yaitu jahe yang dikeringkan dan jahe yang diawetkan.

Jahe yang dikeringkan cara mengolahnya seperti berikut: Rimpang jahe yang baru dipanen setelah dibersihkan lalu diseduh dengan air mendidh selama 10 sampai 15 menit. Setelah itu dijemur sampai kering. Setelah kering biasanya disebut jahe hitam.

Jahe yang diawetkan cara pengolahannya seperti berikut. Rimpang jahe setelah dibersihkan lalu direbus selama 2-3 jam. Beri lagi air dan gula pasir. Banyaknya gula pasir 2,5 kg untuk 5kg jahe. Rebus lagi selama 2 jam. Selanjutnya masukkan dalam botol biarkan selama 7 hari. Lalu rebus lagi. Sekarang jahe itu sudah menjadi sirop, dan siap untuk diminum atau dijual.

  

                          – SELESAI –  

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN IX. BERCOCOK TANAM JAHE

1. MNGENAL JAHE

 

Para petugas penyuluh pertanian lapangan tidak bosan-bosannya menyampaikan pesan tentang pemanfaatan perkarangan rumah.

Salah satu pilihan adalah dengan mengusahakan jahe.

Berikut inipesan yang disampaikannya pada para warga kejar paket A “Sari Manis”. Pertemuan itu diselenggarakan disebuah saung pondok yang terletak di tengah kebun.

Ibu-ibu sekalian, marilah kita mengisi pertemuan ini dengan acara memanfaatkan pekarangan melalui penanaman jahe.

Tanaman jahe sebenarnya sudah di kenal oleh ibu-ibu sejak dulu, bukan ?

 

Namun upaya kita kurung memeperhatikan manfaat dari jenis tanaman jahe ini.

Mengapa kita memilih jenis tanaman jahe? Alasannya sederhana, karena sebagai tanaman pekarangan, jahe tidak meminta perhatian.

Tanaman jahe sudah dikenal sejak jaman dulu, namun daerah aslnya tidak diketahui secara pasti. Tingginya 30-100 cm. Akar tanaman jahe bercabang liat, berserat kasar, dan menjakar mendatar.

Bagian dalamnya berwarna kuning pucat, dan ada pula yang jingga. Tumbuhnya membentuk rumpun, denag batang yang lampai. Helai daunnya bertangkai pendek, atau berupa daun duduk. Bentuk daunnya lancip samapai menyurepai garis, Tanaman ad tiga jenis:   

a.       Jahe putih besar, dikenal dengan nama jahe badak atau jahe gajah. Akar umbinya berwarna kuning atau kuning muda, dan ukurannya besar. Rasa jahe ini kurang begitu tajam.

b.      Jahe putih kecil, ruasnya kecil dan agak rata sedikit mengembung.

c.       Jahe merah atau dikenak dengan nama jahe sunti. Akar umbinya berwarna merah tau jingga muda. Lebih kecil dari jahe putih kecil. Rasa jahe sunti sangat pedas, dan tajam.

 

2. MENYIAPKAN BIBIT

 

Penanamandan perbanyakan tanaman jahe dengan akr umbinya atau kalu sudah tua disebut rimpang. Setiap stek rimpang harus mempunyai tiga mata tunas. Panjang stek 3-7 cm. Untuk bibt tanaman, stek-stek tersebut disimpan terlebih dulu sekitar 3 bulan di tempat yang sejuk. Setelah disimpan tunas-tunas yang ditumbuh dipotong, dan siap untuk ditanam.

 

Mengolah tanah:

 

Sebelum jahe ditanam tanah dicangkul 1-2 jali, dibersihkan dari tanaman liar. Selanjutnya dibuat bedengan dengan tinggi 30-50 cm dengan ukuran bedengan 1-2 meter, jarak antara bedengan 30-45 cm.

Setelah bedengan siap, kita membuat lubang-lubang tanaman dengan jarak 30-40 cm.

 

3. PENANAMAN

 

Siapkan bedengan, ukuran: tebal atau tinggi 30-50 cm, lebar 100 cm, dan panjang200 cm. Jarak bedengan 30-45 cm. Buatlah lubang-lubang tanaman, jarak lubang tanaman 30-40 cm.

Setelah lubang-lubang tanaman siap kemudian kita beri pupk kandang sebanyak 1-2 kg tiap lubang. Stek-stek jahe yang telah disiapkan dibenamakan ke dalam lubang. Setiap lubang diisi satu stek.

   

4. PEMELIHARAAN DAN PEMUPUKAN

 

Penyiangan dilakukan beberapa kali. Terutama dlam bulan –bulan pertama pertumbuhan tanaman, ketika tanaman membentuk rumpun. Ini berarti tanaman mulai membentuk rimpang baru.

Untuk mendapatkan hasil yang baik tanaman jahe perlu dipupuk dengan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea, TSP dan Kcl).

 

5. PEMBERANTASAN PENYAKIT

 

Penyakit layu biasanya menyerang pangkal batang dan helai daun. Helai daun bagian bawah, mula-mula agak melipat sepanjang tulang daun. Setelah itu berwarna kekuning-kuningan, kemudian menyebar ke kelai daun bagian atas. Akhirnya seluruh daun berwarna kuning, pangkal batang membusuk, dan patah. Rimpang juga ikut membusuk. Jika rimpang dipotong melintang, dan dipijit akan keluar lendir. Pencegahan penyakit layu dengan jalan memilih bibit tanaman yang sehat, dan kulitnya tidak berkerut. Selain itu ada juga penyakit ulat penggerek. Penyakit ulat penggerek, dapat dicegah dengan penggunaan insektisida, misalnya thiodan. Dosisnya 1,5-2 cc per liter air.

Hati-hati menggunakan obat pembasmi serangga ini. Jangan ternakan, juangan dipermainkan oleh anak-anak. Simpanlah di tempat yang aman.

Tempat bekas insektisida jangan dicuci di kolam atau di sungai, lebih-lebih di sumur untuk minum.

Buatlah lubang. Bekas cucian insektisida buang ke lubang itu. Timbuni itu dengan tanah.

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN VII. HAMA DAN PENYAKIT PAPAYA

    

Hama penyakit tanaman papaya sebenarnya tidak banyak, tidak sebanyak pada tanaman jeruk misalnya.

 

A. HAMA YANG SERING MENYERANG PAPAYA

 

1. Tungau (mitjen) (Tetranychus spp.)

2. Kutu Pseudaulacaspis pentagona.

3.  Keong (Achatina fuiica).

4. Kelelawar dan burung ketilang dan lain-lainnya menyukai buah papaya yang sudah masak.

5. Akhirnya manusia yang jahil merupakan hama yang paling ganas. Obatnya, lakukan panjagaan yang ketat pada malam hari.

 

B. PENYAKIT PAPAYA

 

1.      Leher akar atau akar papaya dapat membusuk karena diserang jamur Pythium sp

2.      Becak-becak yang busuk pada buah yang masak. Penyebaba penyakit ini adalah jamur Antrachnose, Colletotrichum gloeosporioides.

3.      Bakteri papaya, mengakibatkan daun mongering yang mulai pada pinggir daun. Mudah berjangkit di kebun yang lembab.

4.      Penyakit Virus yang menyerang daun menjadi keiting dan ber bintik-bintik kuning warnanya. Daunnya cengkong, tangkainya layu mengulai ke bawah, da akhirnya seluruh pohon mati.

Pembasmiannya belum di ketahui secara langsung. Secara preventif (pencegahan) dapat saja dilakukan, misalnya:

         Basmi pohon dengan segera, bila nampak ada tanda-tanda seperti tersebut di atas.

         Basmi kutu-kutu Aphis dengan insektida yang nampak ada pada pucuk daun papaya.

         Pembuangan air di perdalam, sebelum nampak serangan.

 BAGIAN. VIII. KEGUNAAN PAPAYA 

Tanaman papaya merupakan tanaman dari akar, batang, buah hingga daunnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia atau pun hewan.

 

A. AKARNYA

    

Menurut Van der Burg akar papaya dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan ketidak beresan ginjal kandung kencing. Untuk keperluan tersebut akar papaya direndam dalam air dingin, kemudian larutannya diminum.

Kloppenburg Versteeg mengatakan bahwa akar papaya yang direbus dapat dipakai sebagai obat untuk cacing keremi. Direndam dalam arak, khusus akar dari papaya gandul, dicampur dengan minyak kayu putih, mempunyai kemanjuran sebagai obat luar untuk menyembuhkan sendi-sendi yang sakit.

 

B. BATANGNYA

 

Batang papaya bagian dalam dapat dimakan, setelah diparut dan diperas, dikeluarkan air dan getahnya. Setelah itu dicampur dengan gula atau garam. Makanan yang tidak dapat dikatakan lezat ini dimakan dalam tahun 1903 di Yogyakarta sewaktu ada paceklik yang hebat.

 

                 

 

                                                                                                                                                C. DAUN PAPAYA

 

Daun papaya muda ditumbuk halus, diperas, air perasannya diminum sebagai obat malaria, kejang perut dan sakit panas. Kuda kesayangan anda, bila diberi air minum daun papaya 1x seminggu dapat bebas dari keremi, mulas dan penggumpalan lender.

Anak-anak dapat ditingkatkan nafsu makannya bila diberi air minum daun papaya. Demikianlah menurut Kloppenburg, sesuai dengan kepercayaan di pedesaan.

Menurut Prof. Wichmann daun papya di Indonesia Timur dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit beri-beri.

Sebagai obat tradisional di pedesaan tentunya penggunaannya dalam batas tertentu, jarena obat yang diramu dari daun papaya bukannya tidak berbahaya berlebih-lebihan.

Soal ini dikemukakan oleh Greshoff bahwa daun papya mengandung sejenis alkaloid yang diberi nama “carpain”. Carpain mempunyai sifat dapat berakibat urat-urat jantung menjadi kejang.

Daun papaya muda dapat dimakan sebagai sayur, setelah direbus, dperas dan dipakai sebagai campuran dalam sayur urab atau gado-gado. Untuk mengurangi rasa pahit daun papaya muda direbus bersama daun ketela pohon.

 

D. BUNGA PAPAYA

 

Bunga papya gandul bila direbus dengan daun kuda-kudaan dapat mengurangi rasa pahitnya. Makan rebus bunga ini dapat menambah nafsu makan, dapat membersihkan darah dan mujarap untu mereka yang mempunyai penyakit kuning, demikian Kloppenburg.

Bunga papaya gandul yang diseduh dengan air panas, lalu dijemur hingga kering dapat dipakai sebagai campuran acar. Khsiatnya dapat menambah selera makan.

 

E. BUAH PAPAYA MUDA

 

Papaya muda sudah tidak asing lagi, merupakan salah satu sayuran dalam masakan sambal godog, sambal goring, sayur lodeh, sayur asam dan rujak manis.

Digodog dengan gula merupakan makanan selingan setelah makan siang atau sore, sebagai cuci mulut. Selanjutnya papaya muda dapat dibuat manisan.

 

F. BUAH PAPAYA YANG TELAH MASAK

 

         Sebagai buah yang dagingnya cukup lembek merupakan buah yang paling baik bagi mereka yang sudah “tuna gigi”.

         Untuk kesehatan badan, papaya banyak mengandung vitamin A dan sedikit vitamin C.

         Buah papaya yang masak mempunyai khasit untuk membantu pencernaan makanan dan memudahkan bung air. Terutama buah papaya yang kuning dagingnya.

         Daging papaya sedikit dihancurkan atau dipotong kecil-kecil dbubuhi air sirop dan es, merupakan minuman yang dapat dinikmati pada siang hari.

         Daging papaya merupakan bahan baku untuk membuat “cider”

 

G. PAPAINE

 

Di atas telah dikemukakan tentang papaine yang berda dalam tanaman papaya.

Khasiat papine adalah untuk membuat daging menjadi lunak. Untuk melunakkan daging, sebelum dipotong-potong dan dicuci.

Cukup dibungkus dengan daun papya selama _+ 2 jam. Daging kambing untuk sate atau gulai sebelum dan sesudahnya ditutup dengan daun papaya dan dipotong-potong jangan sekali-sekali dicuci.

Di Luar Negeri dimana tidak ada daun papaya dipergunakan papaine yang sudah puder, yang ditaburkan di atas daging dengan merata. Dengan garpu dagingnya ditusuk-tusuk terlebih dahulu. Setelah dibiarkan kurang lebih ½ -1 jam bergantung pada besar kecilnya potongan daging, sudah dapat mulai di masak.

Potong-potongan daging papaya muda dapat pula melunakkan daging.

 

H. PAPAYA DAN INDUSTRI KONSERVEN

 

Karena sifat buah papaya tidak dapat disimpan lama, maka timbullah usaha untuk memasukkan buah papya ke dalam kaleng. Untuk keperluan tersebut di pilih buah papaya yang dagingnya tidak mudah menjadi lunak bila mulai masak. Untuk penglengan, papaya dipotong berbentuk kubus dan dimasukkan ke dalam kaleng. Selanjutnya diisi dengan air gula. Kemudian diterilkan.

 

I. BIJI PAPAYA

 

Akhirnya tidak cukup lengkap mkiranya bila biji papaya tidak ikut disorot kegunaannya.

Menurut Kloppenburg, biji papaya yang ditumbuk halus dicampur dengan cuka, larutan sedang, dapat mendorong keluarnya keringat bagi oaring yang kena masuk angina.

Van der Burg mengatakan bahwa biji mempunyai khasiat sebagai obat cacing. Akhirnya menurut Kloppenburg dan Ridley biji papaya dapat mengakibatkan keguguran. Oleh karena itu bagi yang mengandung jangan sekali-kali mencoba menelan biji papaya sebagai obat ccacing. Lebih baik minta nasihat ke dokter.

Demikianlah serba singkat tentang kegunaan tanaman papaya katakanlah tanaman serbaguna.

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN VI. CARA MENANAM PAPAYA

A. UMUM

Tanaman papaya yang produktivitasnya baik, umumnya terdapat di kebun yang khusus, hanya dapat dipertahankan 3-5 tahun da sangat memerlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

a.       kebun harus bebas dari rumput-rumput jahat.

b.      Bebas dari semak-semak.

c.       Bebas dari pohon-pohonan lain yang tinggi dan rimbun da mengakibatkan papaya kekurangan sinar matahari.

d.      Dengan kata lain kebun papaya merupakan monokultur yang sebaik-baiknya.

e.       Kebun tidak boleh dikelilingi tanaman-tanaman yang tinggi (pagar), sehingga angina tidak leluasa mengalir ke dalam kebun, atau pun membayang-bayangi pohon-pohon yang ada dipinggirnya.

f.        Pembuangan air harus sudah disiapkan sebelum penanaman.

g.       Lubang tanaman cukup besar untuk dapat menampung rabuk organis yang cukup banyak, sebagai rabuk dasar utama.

h.       Jangan sekali-sekali berkebun papaya ditempat yang tanahnya dangkal akibat adanya cadas.

 

B. BIBIT PAPAYA DAN PMBIBITAN/ MEMILIH BIBIT.

 

Biji papaya untuk pembibitan hendaknya dikeringkan, dengan jalan diangin-anginkan setelah dikeluarkan air kulit arinya.

Biji yang dikeringkan demikian dan seterusnya disimpan dalam botol yang ditutup rapat, atau dalam kantong plastic yang cukup tebal, dapat bertahan hingga 2-3 tahun.

Biji yang disebar di tempat yang cukup lembab, tanpa diselingi ole kekeringan tentunya, akan tumbuh 2-3 minggu setelah ditanam.

 

C.  PENYERBUKAN BUATAN

 

Untuk menjamin adanya pembibitan yang dapat menghasilkan tanaman papaya yang sifatnya dikehendaki oleh penanam:

     papaya yang dapat berbuah sepanjang tahun, tanpa adanya kekosongan.

     Bentuk buahnya merata dalam seluruh kebun, misalnya bentul elongata yang hanya dapat dihasilkan bunga-bunga petandria sempurna atau khusus jenis papaya jinggo.

     Hasilnya tiap-tiap bulan dapat diharapkan, tidak ada waktu yang kosong sebagai skibat dari musim kemarau.

     Kwaliet buahnya baik ialah:

     Rasanya cukup manis.

     Dagingnya dapat bertahan lama, tadak lekas lembek bila sudah masak.

Penyerbukan buatan perlu dilakukan. Pelaksanaannya mudah sekali, dapat dikerjakan sendiri dan caranya adalah sebagai berikut.:

     Carilah phon papaya yang berbuah terus-menerus.

      Pilih bunganya yang bakal buahnya elongata dan letaknya pada ujung bunga majemuk dan yang sudah hampir mekar.

      Buang bunga lainnya yang berada di bawahnya.

      Tutup bunga betina yang terpilih tadi dengan kantong kain dan ikat rapat-rapat.

      Ambil bunga jantan yang setangkai dengan bunga yang dibungkus, 1minggu sebelum penyerbukan dilakukan.

      Bunga jantan ini yang belum membuka dan sudah putih warnanya.

      Sehari sebelumnya bunga yang dibungkus itu membuka, serbuklah dengan tepungsari dari bunga jantan tersebut. Bunga jantan yang telah disimpan satu minggu lamanya pada saat penyerbukan, tepung sarinya sudah nampak bergumpalan pada benang sarinya.

      Walaupun bunga elongata ini dapat mengadakan persarian sendiri, namun denan cara penyerbukan tersebut di atas, dapat terjamin persariandalam 1hari sekaligus terjadi dan selesai, tanpa adanya kunjungan dari serangga lebah yang dapat mengacaukan persarian. (persarian bersilang).

      Untuk memudahkan persarian buatan tadi, buang terlebih dahulu semua daun bunganya.

      Setelah penyerbukan selesai, tutup lagi dengan kantong dan ikat erat-erat.

      10 hari sesudahnya, kantong di buka, dan nampak mulai ada perubahan dalam pertumbuhan bakal buahnya.

Seleasi sudah perkawinan buatan, dan kita telah melakukan perkawinan “bunga sempurna di serbuk sendiri”, berencana dan memenuhi persyaratan:

     Diketahui orang tuanya.

     Diketahui sifat-sifat orang tuanya.

     Dapat diperhitungkan semula, berapa banyak pohon papaya yang berkelamin betina yang sempurna.

Perkawinan tersebut di atas akan menghasilkan tanaman yang perbandingan sexnya 1 jantan: 2 hermaphrodit: 0 betina.

 

D. 3 ASPEK MENANAM PAPAYA

 

Biji papaya dapat ditanam:

a.       Disebar langsung di lapangan.

b.      Disemaikan terlebih dahulu di persemaian.

c.       Disemaikan dalam kantong plastic.

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN V. PERABUKAN

  

A.  UMUM

 

      Tanaman papaya yang merupakan tanaman untuk daerah tropis, karena sifat akarnya yang tidk mengayu, membutuhkan tanah yang dapat mengandung cukup banyak air dalam musim kemarau, dan tidak tahan terhadap air yang menggenang dalm musim hujan.

Tanah yang padat, yang kekurangan hawa di dalamnya pun tidak disukai oleh papaya. Kekurangan ini dapat pula terjadi karena penggenangan air yang agak lama. Akibatnya nampak daun papaya menguning dan daun bagian bawah sebelum waktunya berjatuhan.

Kebanyakan hujan tanpa adanya pembuangan air yang cukup baik, akan mengakibatkan pohon papaya menjadi kurus, daunnya tidak normal lebarnya dan akhirnya buahnya pun sedikit.

Kekurangan air pada musim kemarau sebaliknya; akn mengakibatkan kurangnya geth dalam buah dan jumlah buahnya menurun, demikian pula kualitasnya.

 

B.  KEBUTUHAN AKAN ZAT HARA

 

Tanaman papaya merupakan tanaman yang relatif sangat cepat petumbuhannya. Terutama dalam masa umur setelah ditanam hingga umur 1 tahun. Pertumbuhan batang dan daun (bagian vegetatif), bunga dan buahnya nampak lebih cepat.

 

Zat N (itrogen)= zat lemas

 

Untuk pertumbuhan vegetatif yang cepat tersebut papaya memerlukan zat N yang cukup banyak. Zat N ini dapat diberikan melalui bahan organis, atau pun bahan anorganis dalam bentuk rabuk ZA(zwavelzure ammonia) maupun Urea. Kurangan zatN nampak pada daunnyayang menguning, dan pertumbuhannya yang tidak subur.

Bahan organis yang diperlukan dapat berbentuk kompos, rabuk kandang atau pun rabuk hijau yang ditanam antar tanaman.

Rabuk kandang atau kompos harus diberikan sebelum tanam, sebagai rabuk dasar. Untuk tiap-tiap ha, tanaman papaya diperlukan tidak kurang dari 50 ton.

Perabukan dengan bahan organis selanjutya dapat diberikan setahun sekali. Penempatan rabuk organis dapat ditempuh dengan 2 (dua) jalan ialah berikut:

 

a.       dalam rorakan yang digali melingkari batang pohon papaya denan jarak 1-1,5 meter. Sesuai dengan umurnya pohon.

b.      Ditruh di ats tanah di bawah mahkota pohon, sebagai penutup tanah atau mulching, kemudian ditutup dengan tanah.

 

Zat P (ospor)

 

Zat ini penting sekali bagi pembentukan bunga dan untuk mempercepat masaknya buah (pertumbuhan generatif). Zat ini selain penting bagi pertumbuhan generatif, penting pula untuk pertumbuhan akarnya, sehingga tanaman yang mendapat cukup zat P dapat lebih tahan terhadap kekurangan air.

Zat P mempunyai sifat mudah diserap oleh tanah, sehingga tidak mudah disrap oleh akar papaya. Dalam ilmu perabukan gejala ini disebut “fixasi zat fosfat”.

Dengan adanya gejala tersebut, maka zat fosfat harus ditempatkan sedekat-dekatnya dengan akar, terutama pucuk akar, dan jangan disebarkan secara merata. Penyebaran secara merata ini akan mengakibatkan zat fosfat lebih mudah dipixir.

Penempatan rabuk fosfat yang baik adalah dengan cara memasukannya dalam lubang yang ditugalkan dalam tanah

 

Zat Kalium

 

Zat Kalium dalam tanaman yang mempunyai fungsi sangat luas dalam perabukan papaya tidak boleh diabaikan. Zat ini mempunyai peranan yang besar dalam pembentukan zat karbohydrat/gula buah, dan memberi daya tahan terhadap kekeringan pada tanaman papaya.

Selanjutnya kualitas/lezatnya buah tidak sedikit dipengaruhi pula oleh zat kalium.

Akhirnya dalam perabukan yang lengkap dalam arti kata yang seimbang, rabuk kali merupakan pelengkap agar zat-zat lainnya terhisap oleh akar dengan sebaiknya-baiknya.

Perihal ini minta diperhatikan benar-benar karena bila papaya dirabuk dengan zat N yang berlebihan tanpa ada imbangan dari zat kalium, akibatnya tanaman papaya daunnya terlalu rimbun dan buahnya mengurang. Tanaman yang kebanyakan zat N (stikstop) kebanyakan tidak tahan terhadap serangan penyakit, pertumbuhan akarnya kurang baik dan akhirnya kurang tahan untukmenghadapi kekeringan.

Sumber dari zat Fosfat dan Kalium selain bahan organis adalah rabuk:

         DS. (dubbelsuperfosfat) atau triplefosfat dengan kadar zat P 46%.

         Superfosfat mengandung 18% zat P.

         ZK (zwavelzure kali) mengandung 15% K.

         Abu berasal dari beberapa jenis kayu atau pun smpah  mengandung pula zat Kalium dengan kadar 2-5%.

Bahan organis selain menjadi sumber zat NPdan K merupakan bahan dalam pembentukan “humus” (bunga tanah) dalam tanah yang dapat menjamin tanah tetap cerul/remah, cukup mengandung udara dan tetap lembab.

  

C.  BERAPA BANYAKNYA RABUK YANG DIPERLUKAN PAPAYA

 

Di Indonesia data perabukan tanaman papaya selama ini belum ada yang lengkap. Yang jelas adalah, bahwa di pasar minggu dn daerah sekitarnya penaman papaya tanpa rabuk organis belum pernah dijalankan oleh rakyat.

Rabuk organis dalam bentuk kompos atau pun rabuk kandang selain dipergunakan sebagai rabuk dasar dalam lubang tanaman, ditimbun di sekiytar batang tanaman dan sekaligus berfungsi sebagai mulching.

Rabuk buatan bisanya diberikan menurut pengalaman pribadi saja, namuan belum pernah atas dasar penelitian ilmiah, yang menentukan jatah untuk tiap-tiap ha dan khusus untuk jenis tanah tertentu.

Dalam “Fertilizer Use” dari Dr. A. Jakob cs. Dianjurkan skema perabukan sebagai berikut:

Jarak tanaman 2,5 x 2,5 meter.

Banyaknya tanaman per ha. Rata-rata 1600 pohon.

 

Umur tanaman : 2-6 bulan.

Rabuk ZA                   56-112 kg.

Atau urea                    28-56 kg.

DS atau triple fosfat   56-140 kg.

ZK                              22-44 kg.

 

Umur tanaman : 6-12 bulan.

ZA             224-336 kg atau

Urea           112-168 kg.

DS              280-392 kg.

ZK               55-110 kg.

 

Penggunaan rabuk:

Rabuk ZA dan ZK dapat diberikan dua kali, tiap-tiap kali separo jatah, menjelang musim hujan dan menjelang musim kemarau.

ZA, DS dan ZK dapat sekaligus dicampur dan dimasukkan ke dalam lubang yang ditugal, melingkari batang di bawah mahkota pohon.

Lubang penugalan agar supaya perabukan dengan DS dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh akar papaya hendaknya tidak kurang dari 10 cm dalamnya dengan kata lain sedekat-dekatnya pada ujung-ujung akar. Rabuk organis diberikan menjelang musim hujan dan mulching dapat diberikan menjelang musim kemarau, atau sewaktu-waktu ada bahan. Mulching selainnya dapat menahan penguapan air dalam musim kemarau, dapat menghindarkan kepadatan tanah di bawah mahkota pohon akibat dari banyaknya turun hujan, atau karena diinjak-injak.

 

Perabukan lanjutan: Pada umur 1-2 tahun.

                 ZA        336-448 kg. atau

Urea      168—224 kg.

DS         392-476 kg.

ZK        165-220 kg.

   

Pada umur lebih dari 2 tahun.

ZA        448-560 kg. atau

Urea      224-280 kg.

DS         186-280 kg.

ZK        165-220 kg.

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

BAGIAN IV. FAKTOR EKOLOGI POHON PAPAYA

           Faktor yang menentukan baik tidaknya pertumbuhan dan tinggi rendahnya hasil papaya bergantung pada factor ekologi.

           Faktor ekologi ini ialah :

 

A.    KETUNGGIAN TEMPAT

 

Papaya dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga 1000 meter di atas permukaan laut. Bertambah tinggi tempat tumbuhnya, bertambahnya kuarang manisnya buah papaya. Hal ini sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari dan kelembaban udara.

 

B.  IKLIM

 

Faktor terdiri dari :

– curah hujan.

– sinar matahari.

– angin.

– dan suhiu udara.

 

C.  TANAH

 

Papaya dapat hidup dengan baik hanya di tanah-tanah yang agak berat, seperti tanah latosol (tanah laterit merah).

Yang penting bagi tanaman papaya adalah pembuangan air. Akar papaya tidak tahan terhadap air yang menggenang. Bils tanaman papaya tergenang oleh air selama 2 hari dua malam saja akibatnya akan fatal. Akarnya akan membusuk dan dengan cepat mengakibatkan kematian.

Selanjutnya tanah untuk papaya harus banyak mengandung bahan organis (humus) yang dapt mengatur kelembaban tanah. Kkekeringan dalam musim kemarau akibatnya akan mengurangi baiknya pertumbuhan dan hasilnya. Oleh karana itu keadaan  air dalam tanah menentukan pula pertumbuhan papaya.

Terra menyatakan bahwa curah hujan ketinggian air dalam tanah yang baik untuk papaya adalah sebagai berikut:

 

Tanaman papaya dapat tumbuh dengan baik di derah dengan:

I.                    curah hujan : 12 bulan basah dengan air dalm tanah : 50cm hingga dalam.

II.                 curah hujan : 7-10 bulan bash dengan air dalam tanah : 50-200cm.

III.               curah hujan : 5-6 bulan basah dengan air dalam tanah : 50-150cm.

IV.              curah hujan : 2-4 bulan basah dengan ai dalam tanah : kurang dari 50cm-150cm.

 

D. PENGAIRAN

 

Di daerah dengan curah hujan 7 bulan basah atau kurang, bila air di dalam tanah dalam musim kemarau merosot di bawah ukuran tersebut di atas, memerlukan adanya pengairan yang cukup baik.

Untuk luas tanaman yang sederhana, terdiri hanya beberapa pohon, bila tidak ada pengairan, penyiraman secara individual (tiap pohon) dapat pula menolongnya.

 

E.  USAHA PENURUNAN AIR DALM TANAH

 

Di tempat-tempat yang tanah berat dan air dangkal dapat diuasahakan penanaman papaya dengan menurunkan ketinggian air tanah. Untuk keperluan tersebut pula digali aluran selebar 1 meter dan dalam 1 meter dengan jarak antar aluran 2-3 meter. Dengan demikian terbentuklah guludan-guludan yang permukaan tanahnya telah dinaikan rata-rata 1 meter di atas permukaan air tanah. Sistim ini di jawa Tengah disebut”sistim Surjain”. 

February 8, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment